Sabtu, 23 Oktober 2010

Workshop Pembinaan dan Pengembangan Rintisan Sekolah Dasar Berstandar Internasional

Pada hari Jumat, tanggal 22 Oktober 2010 saya berangkat ke Jakarta untuk mengikuti Workshop Pembinaan dan Pengembangan Rintisan Sekolah Dasar Berstandar Internasional di Park Hotel Jalan DI Panjaitan Kav. 5 Jakarta Timur.
Saya berangkat dari Pekanbaru dengan Bu Nurbaiti, S.Pd utusan SD Negeri 008 Salo Kabupaten Kampar. Sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta saya bertemu alumni siswa SD Negeri 001 Limapuluh yaitu Vike Itriani yang akan mengikuti PON Mini cabang olahraga Tenis Lapangan.

Selasa, 05 Oktober 2010

Mengapa Saya Masuk Sekolah Pendidikan Guru (SPG) ?

Setamatnya dari SD Negeri 34 (sekarang SD Negeri 017 Senapelan) tahun 1973, orang tuaku menyarankan supaya aku melanjutkan sekolah ke INS Kayu Tanam Sumatera Barat. Tetapi karena pada waktu itu merasa masih anak ingusan yang belum pernah berpisah dengan orang tua dan belum berpengalaman, maka saya menolaknya.
Orang tua saya memasukkan ke INS tersebut mungkin agar aku kelak di kemudian hari menjadi orang yang berhasil dalam kehidupan ini serta dapat membantu perekonomian keluarga, terutama membantu adik-adikku yang masih kecil (aku anak tertua dari tujuh bersaudara).
Orang tua ku hanya seorang kepala sekolah dasar yang mana pada waktu itu kehidupan keluargaku jauh dari mencukupi, sehingga orang tua ku mencari pekerjaan sampingan untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Sepulang dari sekolah, orang tuaku menebang hutan sambil mengambil kayu api untuk dijual, kadang-kadang memanjat pohon kelapa orang dengan upah satu kelapa dalam satu pohon. Pokoknya orang tua ku bekerja apa saja untuk menghidupi keluarganya, tentunya dengan cara yang halal.
Setamatnya saya dari SMP Negeri 3 Pekanbaru tahun 1976, saya disarankan untuk masuk Sekolah Pendidikan Guru (SPG). Saya menolaknya, karena tidak ada terpikirkan sedikitpun untuk masuk sekolah tersebut, apalagi menjadi guru.
Saya mengusulkan untuk masuk Sekolah Teknik Menengah (STM). Sebaliknya orang tua saya yang menolak sambil berkata," Buat layang-layang saja kamu tidak bisa, mau masuk STM pula". Mungkin menurut orang tuaku di STM itu lebih berat karena memerlukan keterampilan khusus.
"Kalau tidak mau masuk SPG, masuk SMPP sajalah". kata orang tuaku menyarankan. SMPP (Sekolah Menengah Pembangunan Pertama, sekarang SMA Negeri 8 Pekanbaru).Akupun menyetujuinya.
Dengan mendayung sepeda tuanya di bawah teriknya sinar matahari, pergilah orang tuaku ke sekolah tersebut untuk mendaftar, tetapi sayang sesampainya di sana penadaftaran sudah tutup, baru buka lagi besok harinya. Dengan wajah yang letih, beliau menyampaikannya hal tersebut kepadaku. Melihat keadaan yang demikian, timbul perasaan iba dihatiku dan memutuskan untuk masuk SPG.
"Masuk SPG sajalah", kataku. Ku lihat ada perubahan di wajahnya, beliau merasa senang karena memang inilah yang dia harapkan. Mungkin untuk meneruskan perjuangannya untuk menerdaskan kehidupan bangsa ini.
Dalam waktu tiga tahun saya menamatkan Sekolah Pendidikan Guru ini, tepatnya pada bulan Juni 1980.
Pada tanggal 1 Agustus 1980, saya diangkat menjadi guru di SD Negeri 68 yang kemudian berubah nama menjadi SD Negeri 021 Sekip Kecamatan Limapuluh Pekanbaru. Sekarang SD tersebut digabung dengan SD Negeri 016 Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru.
Pada tanggal 27 Juli 2000, saya dimutasikan ke SD Negeri 001 Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru. Saya bertugas di SD Negeri 001 Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru sampai sekarang (saat tulisan ini di terbitkan)
Majelis Guru SD Negeri 001 Limapuluh Kota Pekanbaru